Welcome To My Blog...

Selasa, 09 Januari 2018

0 Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentrisme

Satria Mahardika Firjatullah

55417541

Dosen : EMILIANSHAH BANOWO, S.SOS.,MM







Prorgam Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Gunadarma




Kata Pengantar

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena  berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Penduduk, Kemiskinan dan Teknologi.
     Dalam penyusunan tugas ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa penulis tidak luput dari kesalahan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa.Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan tugas ini meskipun tersusun sangat sederhana.       
       Untuk itu pertama-tama penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Yang Maha Kuasa, karna tanpa pertolongan dari-Nya sang penulis tidak bisa apa-apa. Juga kepada EMILIANSHAH BANOWO, S.SOS.,MM selaku dosen pengajar yang telah membimbing. Semoga ilmu yang telah kami dapatkan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan di dunia juga dapat menjadi pengantar keselamatan di akhirat. Aamiin.
        Dengan demikian semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya serta dapat meningkatkan wawasan dalam pengertian Teknologi dan Kemiskinan. Saran serta kritik sangatlah berguna untuk membangun dan menyempurnakan makalah ini. Terima Kasih.

BAB I

Pendahuluan



A. Latar Belakang

       Tidak sedikit orang yang mudah berprasangka, namun banyak juga orang-orang yang lebih sukar berprasangka. Mengapa terjadi perbedaan cukup menyolok ? tampaknya kepribadian dan inteligensi, juga factor lingkungan cukup berkaitan engan munculnya prasangka. Orang yang berinteligensi tinggi, lebih sukar berprasangka, mengapa ? karena orang-orang macam ini berikap dan bersifat kritis. Prasangka bersumber dari suatu sikap. Diskriminasi menunjukkan pada suatu tindakan. Dalam pergaulan sehari-hari sikap prasangka dan diskriminasi seolah-olah menyatu, tak dapat dipisahkan. Seseorang yagn mempunyai prasangka rasial, biasanya bertindak diskriminasi terhadap ras yang diprasangkainya. Walaupun begitu, biasa saja seseorang bertindak diskriminatof tanpa latar belakang prasangka. Demikian jgua sebaliknya seseorang yang berprasangka dapat saja bertindak tidak diskriminatif.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian dari Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentris?
  2. Apa saja contoh perilaku dari  Prasangka, Diskriminasi, dan Etnosentris?
  3. Bagaimana cara mengatasi konflik dari Prasangka, Diskriminasi, dan Etnosentris?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
  1. Mengetahui pengertian dari Prasangka, Diskriminasi, dan Etnosentris 
  2. Mengetahui perilaku dari Prasangka, Diskriminasi, dan Etnosentris
  3. Mengetahui cara mengatasi dari Prasangka, Diskriminasi, dan Etnosentris

          BAB II

          Pembahasan

          A. Prasangka

                  Prasangka (prejudice) diaratikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu. Baha arab menyebutnya “sukhudzon”. Orang, secara serta merta tanpa timbabang-timbang lagi bahwa sesuatu itu buruk. Dan disisi lain bahasa arab “khusudzon” yaitu anggapan baik terhadap sesuatu.

          Prasangka menunjukkan pada aspek sikap sedangkan diskriminasi pada tindakan. Menurut Morgan (1966) sikap adalah kecenderungan untuk merespon baik secara positif atau negarif terhadap orang, obyek atau situasi. Sikap seseorang baru diketahui setelah ia bertindak atau beringkah laku. Oleh karena itu bisa saja bahwa sikap bertentangan dengan tingkah laku atau tindakan. Jadi prasangka merupakan kecenderungan yang tidak nampak, dan sebagai tindak lanjutnya timbul tindakan, aksi yang sifatnya realistis. Dengan demikian diskriminatif merupakan tindakan yang relaistis, sedangkan prsangka tidak realistis dan hanya diketahui oleh diri individu masing-masing.

          Prasangka ini sebagian bear sifatnya apriori, mendahului pengalaman sendiri (tidak berdasarkan pengalaman sendiri), karena merupakan hasil peniruan atau pengoperan langsung pola orang lain. Prasangka bisa diartikan suatu sikap yang telampau tergesa-gesa, berdasarkan generalisasi yang terlampau cepat, sifat berat sebelah, dan dibarengi proses simplifikasi (terlalu menyederhanakan) terhadap sesuatu realita. Dalam kehidupan sehari-hari prasangka ini banyak dimuati emosi-emosi atau unsure efektif yang kuat.

          Cara Mengatasi Prasangka :
          • Memutuskan siklus prasangka: belajar tidak membenci karena dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Dengan cara mencegah orang tua dan orang dewasa lainnya untuk melatih anak menjadi fanatic.
          • Berinteraksi langsung dengan kelompok berbeda: i) contact hypothesis—pandangan bahwa peningkatan kontak antara anggota dari berbagai kelompok sosial dapat efektif mengurangi prasangka diantara mereka. Usaha-usaha tersebut tampaknya berhasil hanya ketika kontak tersebut terjadi di bawah kondisi-kondisi tertentu. ii) extended contact hypothesis—sebuah pandangan yang menyatakan bahwa hanya dengan mengetahui bahwa anggota kelompoknya sendiri telah membentuk persahabatan dengan anggota kelompok out-groupdapat mengurangi prasangka terhadap kelompok tersebut.
          • Kategorisasi ulang batas antara “kita” dan “mereka” hasil dari kategorisasi ulang ini, orang yang sebelumnya dipandang sebagai anggota out-group sekarang dapat dipandang sebagai bagian dari in-group.
          • Intervensi kognitif: memotivasi orang lain untuk tidak berprasangka, pelatihan (belajar untuk mengatakan “tidak” pada stereotype).
          • Pengaruh social untuk mengurangi prasangka.

          B. Diskriminasi


          Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliranpolitik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi. Diskriminasi dibagi menjadi 2 yaitu:

          • Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
          • Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.

          Penyebab Diskriminasi :


          1. Latar belakang suatu pihak
          2. Dilatar belakangi oleh sosio kultural
          3. Faktor kepribadian
          4. Adanya perbedaan perbedaan baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, agama,dsb.


          Upaya upaya yang dilakukan untuk mengurangi Diskriminasi :
          1. Perbaikan kondisi  sosial dan ekonomi
          2. Sikap keterbukaan dan lapang dada
          3. Loyalitas yang tinggi
          4. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
          5. Mengaplikasikan nilai nilai pancasila terutama sila ketiga

          C. Etnosentrisme

                        Adanya sikap primordialisme yang ada dalam masyarakat melahirkan sikap etnosentrisme. Etnosentrisme adalah sikap menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan menggunakan kebudayaan sendiri. etnosentrisme dapat diartikan pula sebagai sikap yang menganggapcara hidup bangsanya merupakan cara hidup yang paling baik.
          Ketika suku bangsa yang satu menganggap suku bangsa yang lain lebih rendah maka sikap demikian akan menimbulkan konflik. Konflik tersebut, misalnya kasus sara, yaitu pertentangan yang didasari oleh suku, agama, ras, dan antargolongan. Dampak negatif yang lebih luas dari sikap etnosentrisme antara lain:
          b.    Menghambat pertukaran budayac.    Menghambat proses asimilasi kelompok yang berbedad.    Memacu timbulnya konflik sosial.b.    Bangsa Mesir bangga akan peninggalan kepurbakalaan yang bernilai tinggic.    Bangsa Prancis bangga akan bahasanyad.    Bangsa Italia bangga akan musiknya.

          a.    Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan
          Di sisi yang lain saya berpendapat bahwa, jika dilihat dari fungsi sosial, etnosentrisme dapat menghubungkan seseorang dengan kelompok sehingga dapat menimbulkan solidaritas kelompok yang sangat kuat. Dengan memiliki rasa solidaritas, setiap individu akan bersedia memberikan pengorbanan secara maksimal. Sikap etnosentrisme diajarkan kepada kelompok bersazma dengan nilai-nilai kebudayaan. Salah satu bukti adanya sikap etnosentrisme adalah hampir setiap individu merasa bahwa kebudayaannya yang paling baik dan lebih tinggi dibanding dengan kebudayaan lainnya, misalnya:
          a.    Bangsa Amerika bangga akan kekayaan materinya
          Dampak positif dari etnosentrisme yaitu dapat mempertinggi semangat patriotisme, menjaga keutuhan dan stabilitas kebudayaan, serta mempertinggi rasa cinta pada bangsa sendiri.

          BAB III

          Penutup

          A.Kesimpulan

                Pada posting kali ini saya akan memberi pendapat tentang diskriminasi. Sebelumnya arti dari diskriminasi itu sendiri adalah membedakan perlakuan (diberi perlakuan negatif) karena atribut yang inheren. Di Indonesia mungkin tidak begitu terlihat perlakuan diskriminatif di masyarakat karena di indonesia dan sekitarnya ras yang ada hampir sama atau pun mirip yakni ras melayu. Biasanya diskriminasi terlihat di negara besar dan multi ras seperti U.S.A (amerika serikat). Disana diskriminasi yang terasa adalah dirkriminasi warna kulit (sang kulit hitam dan putih). Banyak orang kulit hitam yang tidak mendapatkan hak yang sama seperti orang kulit putih.

          B. Saran

          Perbedaan yang ada jangan kita jadikan jurang pembatas, melainkan kita jadikan pemersatu antar manusia. Karena di mata Tuhan semua manusia itu sama, yang membedakan hanya amal baik perbuatannya


          KATA PENUTUP

          Demikianlah makalah ini saya kerjakan dengan sebaik-baiknya. Apabila ada kata-kata yang kurang mengesankan saya minta maaf. Kritik dan saran saya sangat harapkan,sehingga saya dapat membuat makalah lebih baik lagi.

          Terima kasih atas semoga pihak yang telah membantu. Semoga makalah saya dapat bermanfaat. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

          Referensi


          https://ervannur.wordpress.com/2010/12/24/pransangka-diskriminasi-dan-etnosentrisme/
          https://nurulaini23.wordpress.com/2011/01/05/prasangka-diskriminasi-dan-etnosentrisme/

          0 Comments

          Bagaimana Pendapat Anda ?

           
          Hell Yeah Pointer 2