Satria Mahardika Firjatullah
55417541
Dosen : EMILIANSHAH BANOWO, S.SOS.,MM
Prorgam Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma
Kata Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Penduduk, Kemiskinan dan Teknologi.
Dalam
penyusunan tugas ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa penulis tidak
luput dari kesalahan baik dari segi teknik penulisan
maupun tata bahasa.Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa
mungkin menyelesaikan tugas ini meskipun tersusun sangat sederhana.
Untuk
itu pertama-tama penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Yang
Maha Kuasa, karna tanpa pertolongan dari-Nya sang penulis tidak bisa
apa-apa. Juga kepada EMILIANSHAH BANOWO, S.SOS.,MM selaku
dosen pengajar yang telah membimbing. Semoga ilmu yang telah kami
dapatkan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan di dunia juga dapat
menjadi pengantar keselamatan di akhirat. Aamiin.
Dengan
demikian semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya serta dapat meningkatkan wawasan dalam pengertian
Teknologi dan Kemiskinan. Saran serta kritik sangatlah berguna untuk
membangun dan menyempurnakan makalah ini. Terima Kasih.
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sejak dulu hingga sekarang ini, pemuda selalu dijuluki sebagai tulang
punggung bangsa dan negara. Oleh karena itulah kesuksesan sebuah negara
tergantung pada Generasi Muda atau Generasi Penerus yang inovatif dan
kreatif. Tetapi juga kehancuran sebuah bangsa disebabkan pula oleh
Generasi Penerusnya.
Generasi Muda biasa disebut dengan Remaja. Remaja adalah masa peralihan
dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat
dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk
dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai
baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun
melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan
kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya,
orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan
menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang
sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang
menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai
kenakalan remaja.
Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat
yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja
seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk
mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk
terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan
remaja.
Kesalahan Remaja juga bisa diakibatkan oleh kesalahan komunikasi antara
pihak yang terkait seperti orangtua, orang tua seharusnya memberikan
contoh dan bimbingan kepada anaknya sehingga anaknya bisa menjadi remaja
yang mengerti akan hal yang baik dan buruk.
B. Rumusan Masalah
- Siapa yang bisa dikatakan sebagai pemuda?
- Apa saja potensi potensi pemuda?
- Permasalahan apa yang dihadapi para pemuda?
- Apa faktor penyabab masalah di kalangan pemuda?
- Bagaimana cara menanggulangi masalah pada pemuda
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
- Untuk mengetahui siapa itu pemuda
- Untuk mengetahui potensi pemuda
- Untuk mengetahui permasalahan dan cara menanggulangi permasalahan di kalangan pemuda
BAB II
Pembahasan
A. Pemuda
Pemuda dalam pengertian adalah manusia-manusia muda, akan
tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi
muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Dilihat dari segi
budaya atau fungsionalnya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan
perincian sebagia berikut :
Usia 0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda,
16 – 21 tahun keatas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18(21)
tahun adalah usia yang telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik
pemerintah maupun swasta.
Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 - 30 - 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu dan bersifat dewasa tidak bersifat anak-anak. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta luang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :
Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 - 30 - 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu dan bersifat dewasa tidak bersifat anak-anak. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta luang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :
- Siswa, usia antara 6 - 18 tahun, masih duduk dibangku sekolah
- Mahasiswa, usia antara 18 - 25 tahun, berada di perguruan tinggi dan akademi
- Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15 - 3- tahun keatas
B. Potensi Generasi Muda
- Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
- Dinamika dan Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru.
- Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibat kanpada usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehinggamampu memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.
- Optimis dan Kegairahan Semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimis medan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
- Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
- Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih terpelajar karena lebih terbukanya kesempatan belajar darigenerasi pendahulunya. - Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan Keanekaragaman
Generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif. Akan tetapi, keanekaragamanmasyarakat Indonesia merupakan potensi dinamis dan kreatif jika ditempatkadalam kerangka integrasi nasional yang didasarkan pada semangat sumpah pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
C. Permasalahan yang dihadapi
Berbagai permasalahan generasi yang muncul pada saat ini antara lain :
- Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.
- Kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
- Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan
fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal dan informal. Tinggimya
jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan generasi muda sendiri,
tetapi juga merugikan bangsa.
- Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya
tingkat pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan generasi muda
mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat
kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan
berbagai problem sosial lainnya.
- Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.
- Masih banyaknya perkawinan dibawah umur.
- Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi moral bangsa.
- Merebaknya penggunaan NAPZA dikalangan remaja.
- Belum adanya peraturanm perundangan yang menyangkut generasi muda.
Permasalahan pada Generasi Muda (Remaja) bisa disebabkan oleh dua faktor
- Faktor Internal
- Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.
- Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku dan nilai-nilai anti-sosial.
- Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar sekolah, dan lainnya).
- Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.
- Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.
- Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga.
- Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
- Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain.
- Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru.
- Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau melakukan kenakalan remaja.
- Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.
- Faktor Eksternal
- Kurangnya kasih sayang orang tua.
- Kurangnya pengawasan dari orang tua.
- Pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- Peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- Tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- Dasar-dasar agama yang kurang.
- Tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya – kebasan yang berlebihan
- Kurangnya kasih sayang orang tua.
BAB III
Penutup
A.Kesimpulan
Masa depan suatu bangsa terletak di tangan pemuda atau generasi mudanya sebab merekalah yang akan menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa. Oleh karena itu, generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan zaman, serta tetap menjaga budaya bangsanya.Pembangunan tidak akan berjalan dengan lancar, bila manusia-manusianya tidak mau giat bekerja. Oleh karena itu, pada hakikatnya pembangunan adalah penggantian yang lama dengan yang baru, yang telah diperhitungkan dengan keadaan sekitarnya
Kesuksesan / Bangsa yang maju diperoleh dari Generasi mudanya yang mau untuk berkembang, Kerusakan Bangsa didapatkan pula dari Generasi Mudanya. Remaja yang membuat kerusakan pada bangsanya bisa disebabkan oleh 2 faktor : faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal adalah faktor dipengaruhi oleh masalah yang berupa keindividu seperti masalah pada keluarga, masalah pada mental dll. sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan luar seperti pergaulan.
B. Saran
Generasi Muda memiliki peran penting dalam membangun sebuah bangsa/negara, “Beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia” dikutip dari ucapan Bapak Soekarno Presiden pertama Republik Indonesia yang berarti bahwa Generasi Muda sangat dibutuhkan karena dapat membangun sebuah negara yang baik dan dapat menyaingi Negera lainnya.
Sehingga untuk membangun negara yang baik Generasi Muda diharapkan memiliki potensi-potensi seperti:
- Idealisme dan Daya Kritis
- Dinamika dan Kreativitas
- Keberanian Mengambil Resiko
- Optimis dan Kegairahan Semangat
- Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
- Terdidik
- Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan.Keanekaragaman
KATA PENUTUP
Demikianlah makalah ini saya kerjakan dengan sebaik-baiknya. Apabila ada kata-kata yang kurang mengesankan saya minta maaf. Kritik dan saran saya sangat harapkan,sehingga saya dapat membuat makalah lebih baik lagi.Terima kasih atas semoga pihak yang telah membantu. Semoga makalah saya dapat bermanfaat. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
0 Comments
Bagaimana Pendapat Anda ?